Al quran 30 Jus


1. Al Faatihha
     Download
2. Al Baqarah
     Download  
3. Al Ilmran
     Download
4. An Nisaa
     Download
5. Al Maaidah
     Download 
6. Al Anaam
     Download 
7. Al Aaraaf
     Download 
8. Al Anfaal
     Download
9. At Taubah
     Download 
10. Yunus
     Download 
11. Huud
     Download 
12. Yusuf
     Download 
13. Ar Raad
     Download 
8. Al Anfaal
     Download 
8. Al Anfaal
     Download 
8. Al Anfaal
     Download 

   

Wednesday, 21 October 2015

Downlaod IDM + Crack



Internet Download Manager adalah software downloader terbaik dan terpopuler saat ini. Software downloader ini sangat membantu kita dalam urusan download. Mulai dari mampu meningkatkan kecepatan download hingga 5 kali, sampai berbagai macam fitur andalan lainnya seperti fitur pause-resume, queue download, schedule download, dan lain-lain.
Link untuk download IDM + Crak


Screnshot :



Cara Install :
  1. Download IDM dan Patch-nya melalui link di atas 
  2. Ekstrak kedua file yang sudah kamu download tadi dengan WinRAR
  3. Matikan antivirus kamu, karena biasanya antivirus menganggap file Patch sebagai virus
  4. Buka folder Ekstraknya lalu jalankan installer IDM dan install seperti biasa
  5. Cek di tray icon dan apabila muncul icon IDM > klik kanan > Exit
  6. Buka folder Ekstraknya lalu copy Patch.exe
  7. Paste di folder instalasi IDM (ex : C:\Program Files\Internet Download Manager\)
  8. Klik kanan Patch.exe > Run as Administrator > Klik Patch!
  9. Isikan nama depan & nama belakang kamu > OK
  10. Selesai!

Rahasia Dan Rahasia


Pada suatu ruang dan waktu, tinggal seorang gadis berusia 70 tahun dan seorang perjaka. Namanya saya enggak tahu karena saya belum pernah lihat KTPnya. Mereka tinggal dengan ketiga anaknya. Anak pertama bernama Hyu, nama panjangnya I Love Hyu. Anak kedua bernama Jan, nama panjangnya Jan Tung Hati. Dan anak yang terakhir bernama Agus. Dinamakan Agus karena ia lahir di bulan Juni. LHO? Nama panjangnya adalah Agus Januar Febri Marta April Septa Oktovianus. (Lho, gak ada unsur Juni nya). Dari ketiga anak itu, hanya Agus yang tidak tinggal bersama orangtuanya karena ia sedang pergi mencari jati diri. Ia sedang berusaha memecahkan misteri namanya.

Suatu saaaat (waduh “a”nya kebanyakan), Hyu sedang memanjat pohon kelapa untuk diambil akarnya. Loh? Pada suhu dan tekanan yang sama, Jan sedang duduk-duduk santai di atap rumah. Saking santainya bahkan ia tidak sadar kalau rumahnya mengalami sebuah kebakaran. Tapi ia tidak terluka karena atap rumah yang ia duduki adalah rumah tetangganya. Pada saat ia sedang asyik memandang rumahnya yang terbakar, ia melihat sesosok wanita yang cantiknya bukan main main (2 main lebih baik, program KB (Keluarga Bermain)). Ia langsung turun dari atap dan mendekati wanita itu. Enggak tahu kenapa (suer saya gak tahu), mungkin karena ia grogi karena sedang diceritakan di cerita ini, ia menabrak pohon pisang. Dengan wajah penuh wibawa, Jan tertawa terbahak-bahak. Wanita itupun marah. Tapi bukan marah delima lho. Seperti pada sinetron-sinetron di tv, yang awalnya marah-marahan pasti endingnya cinta-cintaan kan? Kecuali antar lelaki. Lha!!!! mereka juga melakukan hal yang sama. Mereka membenci untuk mengenal, mengenal untuk menyayang, dan menyayang untuk mencinta. Wesyeh.......

Hari demi hari telah berlalu. Bulan dan matahari bergantian tugas untuk menyinari bumi. Pada malam hari, matahari padam dan bulan menyala, begitu juga dengan sebaliknya. Ayam berkokok pertanda ayam itu masih hidup, kalau ayamnya mati mana mungkin bisa berkokok. Iya kan? Waktu itu Jan masih tertidur pulas. Hyu dengan muka masih mengantuk pergi keluar rumah. Pasti anda bingung karena anda berpikir rumah mereka kebakaran kok bisa tidur di rumah. Tenang dulu, jangan panik. Keluarga mereka adalah keluarga yang cukup mampu. Rumah yang terbakar adalah lantai 2 sedangkan rumah mereka bertingkat 2. Bertingkat 2 ke atas, bertingkat 2 ke samping kanan, bertingkat 2 ke samping kiri, bertingkat 2 ke depan, bertingkat 2 ke belakang, dan bertingkat 2 ke bawah. (maunya sih saya mau nulis yang ke arah serong atas, bawah, kiri, dan samping. Tapi capek). Hyu duduk termenung di teras rumah. Ia merenung kenapa ia bisa merenung. Akhirnya ia sadar kalau ia telah sadar dan pergi ke arah ia mau pergi. Mudeng gak?

Ia pergi ke sebuah danau. Kalau gak salah namanya Danau Pembangunan. Kalau gak salah lho. Untuk lebih pastinya silakan anda search sendiri di google atau facebook. Ia duduk di tepi danau sambil bernyanyi dan sesekali sedikit menari Gangnam Style. Saat memandangi danau, ia melihat sesosok wanita di tengah danau. Ternyata itu adalah kudanil wanita. Haha. (saya lebih suka menggunakan “hahaha” daripada “wkwkwk” karena “hahaha” dapat direalisasikan lewat suara. Iya kan? Wkwkwkwk).

Dari kejauhan ia melihat sebuah manusia yang sepertinya habis jatuh dari surga. Wajahnya berseri-seri dan bersinar terang, dan terus terang. Ia terus berjalan dengan penuh keterangan. Hyu pun tersepona, eh, terpesona kamsudnya, eh, maksudnya maksudnya. Hatinya cenat cenut 3. Dengan kepercayaan diri maksimal, ia beranikan diri untuk mendekati cewek itu sambil memakai kacamata hitam rangkap 3 dan dilapisi kain setebal 2 meter. Ketika cewek itu menanyakan namanya, Hyu langsung menjawab, “I Love Hyu” (minum air sambil menyelam, perkenalan sambil mengungkapkan perasaan). Sesuai hukum Newton yang ke 3 (kalau gak tahu belajar dulu, jangan tawuran melulu), setiap ada aksi pasti ada reaksi dan dituliskan F’=-F dimana F adalah besar gaya yang dilakukan sedangkan tanda negatif artinya berlawanan arah. Cewek itu terdiam sejenak. Kayaknya mau ngeluarin tenaga dalam. Dan ternyata tebakan saya benar. HAHAHA!!! Cewek itu mengeluarkan jurus 100 tamparan suci. Hyu pun tak tinggal diam, ia mengeluarkan jurus Anti Tamparan Suci. Cewek itu mengeluarkan jurus lagi, yaitu Anti Anti Tamparan Suci. Peristiwa itu terus berlanjut hingga anti yang ke 10.000 cos 0. Pertarungan itu akhirnya berakhir dengan skor kacamata. Tapi wasit berkehendak lain. Sesuai prinsip “lady First” ia menyatakan bahwa pemenangnya adalah si cewek yang jatuh dari surga itu.

Hyu pun dengan rela hati menerima kekalahan itu. Namun yang menjadi ganjalan dalam hatinya, kenapa cewek itu menolaknya. Ia pun memutuskan untuk memutuskan untuk bertanya pada cewek itu. Tak disangka tak diduga ternyata cewek itu adalah calon istri dari Jan. Wanita itu adalah wanita yang pernah ditemui Jan saat rumahnya terbakar. Layaknya seorang pria normal, ia pun cemburu buta dan menaruh sebuah dendam kesumat dalam hatinya. Dengan secepat kilat ia langsung mengubah nama Facebooknya menjadi “Hyu Lageee Tersakiti”. Ia merasa dikhianati oleh saudaranya sendiri. Tanpa berpikir panjang, Hyu langsung berpikir bagaimana cara memisahkan Jan dengan cewek itu. Tiba-tiba terlintas ide di kepalanya, namun ide itu hanya sekedar melintas dan tidak mampir. Jadi Hyu harus berfikir lagi dan menunggu lintasan selanjutnya. Akhirnya ia pun mendapat ide. Namun ia tidak mau membeberkan ide itu kepada saya. Kepada kalian para pembaca juga. :P

Pagi harinya, Jan sedang jalan-jalan bareng Lauziana, cewek yang kemarin itu lho. Saya sudah tahu namanya karena saya sudah kenalan. Hahaha. Mereka pergi ke puncak gunung yang tinggi tinggi sekali. Sesekali mereka melihat kiri dan kanan, dan tampak banyak pohon cemara. Sepertinya mereka sedang asyik berbincang bincang. Tapi, dimana ada kebahagiaan pasti ada yang ingin menghilangkan kebahagiaan itu (biasa, sinetron kacangan. Lebih mendingi Tukang Bubur Naik Elang). Dari balik pohon ternyata diam diam Hyu mengikuti mereka. Ia pun langsung ngelabrak Jan dan Lauziana. Hyu mengatakan pada Lauziana bahwa Jan punya cewek simpanan di kota seberang. Ia juga menunjukan sebuah foto di BBnya. Ternyata wanita dalam foto itu adalah Mpok Nori. WOW! Gue harus koprol sambil bilang ADUH. Ia pun percaya dan meminta putus. Akhirnya keputusan untuk putus telah diputuskan tanpa putus-putus. Lauziana pun langsung mengeluarkan jurus 100 tamparan suci. Tapi jurus itu tak mempan karena Jan sudah menggunakan obat herbal anti tampar. Lauziana pun ngambek dan pergi entah kemana (saya gak tahu lho).

Setelah peristiwa itu, Jan menjadi sangat murka dengan Hyu. Murkanya menjadi kemerah-merahan. Akhirnya terjadi peperangan yang amat dahsyat. Bumi gonjang ganjing, langit kelap kelap. Petir menyambar. Saya ganteng. Jan terkenal dengan elemen tanahnya. Sedangkan Hyu elemen air. Mereka saling beradu sihir. Jan menggetarkan bumi dan terjadilah gempa yang sangat dahsyat. Sampai sampai bumi terbelah menjadi 2. Hyu juga tak tinggal diam. Ia menggunakan seluruh air di bumi untuk menyerang Jan. Pertandingan itu berlangsung kira-kira 4000 abad lamanya. Mereka sama kuat dan belum ada yang kalah. Bumi kini menjadi porak poranda karena peperangan itu. Tiba tiba dari kejauhan muncul seorang lelaki. Ternyata lelaki itu adalah Ayah mereka, Peter Keilt. Ia sangat marah karena anaknya telah merusak bumi akibat peperangan Hyu dan Jan. Ia pun menghukum anaknya. Jan yang terkenal hebat dalam elemen tanah ia kutuk menjadi tanah untuk membangun bumi kembali. Sedangkan Hyu ia kutuk menjadi air untuk mengganti air yang ia buang saat perang. Saat itu bumi kembali seperti baru. Dan saat itu juga zaman kehidupan bumi muncul kembali setelah 4000 abad rusak. Zaman ini disebut zaman sebelum masehi. Namun kehidupan di bumi ini tidak seperti bumi 4000 abad yang lalu. Dulu bumi begitu nyaman dan enak untuk dihuni. Namun kini bumi sering terjadi bencana. Bencana itu tak lain tak bukan adalah ulah kedua bersaudara Hyu dan Jan yang dikutuk menjadi tanah dan air. Ternyata mereka masih saling bermusuhan. Kutukan itu tak membuat mereka sadar.

Sesekali Jan si pengendali tanah menggoncangkan dirinya untuk menyerang Hyu. Peristiwa ini kini kita kenal dengan Gempa Bumi. Namun Hyu juga sering menyerang Jan dengan mengguyurkan airnya ke tanah. Peristiwa ini kita kenal dengan tsunami. Namun sepertinya Hyu lebih pantang menyerah dalam menyerang. Pada saat musim panas, Hyu mengumpulkan energi matahari dan menguapkan air hingga ke langit. Saat musim penghujan, ia langsung menyerang Jan dengan menjatuhkan air dari awan ke bumi. Peristiwa tersebut terus terjadi di bumi hingga saat ini. Orang-orang menyebut kejadian ini dengan istilah “Hyu-Jan” yang berarti peperangan antara Hyu dan Jan. Namun di Indonesia peristiwa ini sering disebut “Hujan” biar lebih mudah mengucapkannya. Tapi mungkin kalau di kalangan anak muda sudah menjadi “uDJ4nDtzz”. Itulah asal muasal kenapa bisa terjadi hujan dan kenapa dinamakan hujan. Kadang saat hujan terjadi sering ada badai atau petir. Dinamakan petir karena berasal dari nama ayah mereka, Peter. Biasanya ia muncul saat hujan turun dengan sangat deras dan ia berniat untuk mengingatkan Hyu dan Jan. Namun peperangan itu sepertinya takkan pernah berakhir. Tomat. Eh salah. Tamat.

Mungkin anda bertanya-tanya kenapa judulnya bukan “asal mula hujan”. Saya punya alasan tersendiri untuk itu. Saya sengaja memberi judul “rahasia dari rahasia” supaya anda tidak bisa menebak apa yang akan terjadi akhirnya, dan itu mengakibatkan anda terus membaca sampai akhir. Beda jika saya kasih judul “asal mula hujan”. Jika saya kasih judul itu pembaca pasti sudah bisa menebak kalau ceritanya pasti tentang asal mula hujan dan cerita menjadi tidak menarik lagi.

Karya Listya Adinugroho

Cuma Mimpi


Semalam aku bermimpi lagi. Mimpi yang penuh misteri. Rasanya aku berada di 2500 tahun yang lalu. Dalam mimpi itu aku melihat seorang lelaki yang berada di atas sebuah bukit. Lelaki hitam yang berbaju hitam sedang menunggang kuda hitam. Ketika itu senja hari. Matahari terus beranjak menuju peraduannya. Lelaki itu memandangku dengan tampang yang menyeramkan. Matanya tajam bagai singa yang siap menerkamku. Ku perhatikan dia dengan seksama. Perlahan dia bergerak menuju ke arahku. Menyadari hal ini aku pun pasang kuda-kuda lalu berlari sekencang-kencangnya.
Bayangkan. Dia berkuda sementara aku hanya bermodal dua kaki, tentu dengan mudah dia bisa menyusulku. Tapi tidak! Aku adalah pelari ulung. Dengan kecepatan 60 km per jam aku mampu mendahuluinya hingga melewati tiga gunung. Terus ku berlari tanpa sedikit pun ingin menoleh ke belakang. Dengan napas terengah-engah aku berhenti sejenak dan menoleh ke belakang. Memastikan bahwa dia tidak menyusulku lagi. Belum ada tanda-tanda dia akan menyusul. Maka aku pun beristirahat sejenak. Bersandar pada sepotong kayu tua yang tertancap tegak.
Tiba-tiba.. GUBRAAKK!! Aku jatuh terbaring. Kayu itu sudah sangat rapuh. Ternyata kayu itu salah satu tiang bekas reruntuhan bangunan tua. Konon, bangunan ini adalah rumah seorang seniman yang menjauh dari keramaian. Sedang asyiknya aku melihat-lihat reruntuhan itu, terdengar derap langkah kaki kuda. Dia datang lagi! Aku pun langsung berlari menjauh. Tapi.. braak!!! bruukkk!! Lagi-lagi. Aku terperosok ke dalam lubang rahasia di tengah-tengah bekas reruntuhan. Lubangnya lumayan dalam, sekitar 3 meter. Tidak mungkin bagiku untuk naik lagi ke permukaan. Ku pandangi sekeliling, remang-remang ku sadari, RUANG BAWAH TANAH. Aku melangkah menyusuri lorong di ruang bawah tanah tersebut.
Whuuusshhh!!! Aaaa!!! Lelaki itu!!!

Dia mendekat sambil berlari. Kudanya tertinggal di luar. Larinya lumayan kencang juga. Hampir saja aku kewalahan dan putus asa. Sementara dia terus mengejarku. Kini aku berada di persimpangan dua lorong. Aku bingung, pilih kanan atau kiri. Tengah kebingungan dia mulai mendekat lagi. Langsung aku pilih lorong yang kanan. Terus berlari. Panjang sekali lorongnya, seolah tak berujung. Setelah jauh berbelok-belok di dalam lorong. TRAAANG!! ke luar ke tempat terbuka, yaitu labirin! Aduh, apalagi ini? Bagaimana aku bisa ke luar? Tamatlah aku!! Kembali ke belakang tak mungkin, ada dia. Lagian gak ingat lagi kelok-kelok lorongnya.
Terpaksa masuk labirin. Mutar-mutar, keliling-keliling mencari jalan ke luar. Di sudut lain dalam labirin, lelaki tadi juga melakukan hal yang sama. Pelan-pelan aku terus berusaha mencari jalan ke luar. Tapi kok kembali ke tempat semula? Saat itu berkelebat bayangan seseorang. Aku berbalik arah mencoba jauh darinya. Terus lagi mencari jalan ke luar. Dan.. Aaaaa!!! dia melihatku! Wadaw!! Lari!!
Untungnya ini adalah labirin. Dia pun menghilang lagi. Ku coba lagi, lagi-lagi ku coba untuk mencari jalan ke luar. Kalau ku perhatikan, labirin ini berbentuk heksagonal raksasa. Dindingnya adalah tanaman liar berduri yang hidup dengan rapat satu sama lain. Labirin ini sungguh membuatku pusing. Eee… lagi-lagi dia melihatku. Kali ini dia terus mengejarku dan semakin dekat saja jaraknya, hingga aku terdesak di jalan buntu.
Deg-deg-deg. Detak jantungku tak karuan. “Bagaimana lagi nih?” gumamku dengan perasaan kalut plus takut.
Dia muncul di depanku dan perlahan mendekat. Dengan raut wajah sinisnya dia terus mendekat. Tubuhku menggigil gemetaran. Gigi-gigiku gemelutukan bagai suara mesin traktor. Lututku bergetar bagai tanah diguncang gempa 10 SR. Di tengah kondisi yang tak karuan itu aku hanya bisa berharap agar aku diteleportasi saja.

Cling!! whiisshh!! whiisshh!! Wuzzz!!! Benar, aku diteleportasi. Tapi, aku heran. Kok orang rame sekali di sekelilingku. Apa yang terjadi? Hah? Ruang konferensi pers? Apa iya?
“Mas Andrea, tolong tanda tangannya dong,” ucap seseorang yang membuyarkan keherananku.
“i..i..ya..” kataku gugup.
“Mas Andrea kini jadi bintang ya..” ledek yang lain.
“Jadi bintang? Bintang apa? Tadi kan aku di labirin dan hari hampir gelap. Kenapa sekarang bangunannya sudah berubah?” gumamku.

Cklik! Cklik! Aku terus-terusan dipotret banyak orang. Nampaknya ini penghujung 2013! Dan aku? Bakal jadi bintang atau memang bintang?! Belum habis keherananku itu, tiba-tiba lelaki yang tadi mengejarku muncul. Whuaaa!!! “Tolong!! tolong!! tolong!!”
“Mas.. Mas.. Mas Andreaa!!!! Banguuunnn!!!” teriak adikku tepat di samping telingaku.
“tolong…” kataku lirih.
“Tolong apaan? Dari tadi teriak-teriak minta tolong kayak orang kesurupan. Kirain ada gerangan apa yang terjadi padamu. Mimpi buruk ya?” tanyanya dengan menahan tawa.
“Emm.. gak apa-apa kok.. syukurlah cuma bunga tidur,” jawabku sambil berusaha menenangkan diri.

Aku dapati diriku sudah ada di kamar. Ku pandangi seisi kamar. Wallpaper kamarku bertema alam bebas. Nampak juga poster bergambar koboi yang sedang menunggang kuda sambil memutar-mutar laso di tangannya. Pandanganku tertahan pada sebuah papan, papan yang ku gunakan untuk menempel catatan-catatan penting. Ku baca: “DL menulis novel tinggal 35 hari lagi!!”
“Alamak!! Harus buruan nih…”

Cerpen Karangan: Anwar Suradi

Hilangnya Buku Biru Materi IPA


Bel pulang sekolah berbunyi. Ketua kelas X-IPA 2 menyiapkan untuk segera berdoa. Setelah berdoa dengan tertib. Semua siswa berbaris untuk segera ke luar kelas. Kondisi sekolah itu menjelang pulang sekolah memang selalu tertib dan tidak gaduh.
Siswa mulai berhamburan ke luar kelas untuk segera pulang. Namun tidak dengan Feni. Dia masih mondar-mandir di kelas. Ratih, sahabat Feni, yang menyadari hal itu, kembali masuk kelas dan menanyakan kenapa Feni masih di sana.
“fen, kenapa masih di sana?” tanya Ratih seduktif. Dilihatnya Feni yang mondar-mondir seperti obat nyamuk bakar saja. Sepertinya sedang mencari sesuatu.
“ini fen, buku biru fotokopian kemarin. Kok nggak ada ya? Padahal tadi aku udah siapin di meja.” ujar Feni masih mondar-mandir mengitari seluruh laci maupun kolong meja dalam kelas.

Berharap buku biru yang berisi seluruh materi IPA itu akan segera ditemukan.
“emang tadi kamu naruhnya di mana?” tanya Ratih mulai ikut mencari buku materi itu.
“di mejaku. Tadi aku lihat sendiri. Jelas-jelas masih di meja. Tapi habis beres-beres tas. Eh.. Bukunya udah nggak ada.” ucap Feni cemas. “eh? Tadi kamu sama Dian duduk di depanku kan? Coba deh kamu periksa tas, barangkali nyangkut di situ.” tambah Feni.
“mana ada buku bisa nyangkut.” ujar Ratih Sambil memeriksa tasnya. Barangkali memang nyangkut. Namun hasilnya nihil, “gak ada” ujarnya.
“aduh.. Terus di mana dong” kata Feni menggaruk tengkuknya kebingungan.
“coba deh, di tas kamu. Mungkin udah dimasukin” kata Ratih.
“tapi aku udah yakin, buku itu ditaruh di meja. Aduhh… gimana nih. Mana besok ulangan lagi.” rengek Feni. Ratih merasa jengah. “Oh iya.. Dian sama Ocit di mana, mungkin mereka salah masukin buku.” tambah Feni.

Tak lama Ratih memanggil Dian dan Ocit, yang kebetulan masih ikut ngrumpi di kelas sebelah. Memang masih banyak anak di kelas sebelah, jadilah Dian dan Ocit ikut nimbrung di sana. Dan itu memudahkan Ratih mencari batang hidung kedua siswi tersebut.
“ada apa rat?” Tanya Dian pada Ratih yang tiba-tiba menyeretnya bersama Ocit kembali ke kelas IPA 2.
“Ini yan, cit, buku biru materi IPA milik Feni hilang. Padahal udah ditaruh di meja. Tapi katanya, tiba-tiba nggak ada.” ujar Ratih menjelaskan.
“emangnya kamu taruh di mana fen?” tanya Ocit seduktif. Namun Ratih yang malah menjawabnya. “di meja… Ocit.. Kan aku udah bilang tadi”
“aku tanya ke Feni tahu.” celoteh Ocit langsung membuat Ratih nyengir gak jelas.
“udah.. Udah.. Terus, kita kesini buat apa?” potong Dian pada ketiganya.
“ini, mungkin kalian salah masukin buku ke tas kalian. Coba periksa deh, barangkali emang ada di situ.” kata Feni.
“di tas aku nggak mungkin ada. soalnya aku hari ini cuma bawa buku kuning. Bukan buku biru.” celetuk Ocit memulai candaannya.

Tetapi ketiga siswi di hadapannya malah menghadiahinya dengan tatapan seolah mengisyaratkan itu-nggak-lucu. Ocit hanya nyengir nggak jelas.
“udah deh.. Ini serius tahu” ujar Feni. Membuat Dian dan Ocit memeriksa tasnya dengan teliti.
“nggak ada fen.” jawab Dian. “aku juga nggak ada nih. Ini buku biru. Tapi punyaku sendiri. Tuh lihat namanya.” tambah Ocit sambil menunjukkan buku biru miliknya.
“iya, ini punya kamu. Aduh… Terus gimana nih. Masa bisa hilang.” rengek Feni.
“coba deh kamu periksa tas kamu. Mungkin kamu yang lupa udah ditaruh di sana.” kata Dian disertai anggukan kecil dari Ratih dan Ocit.
Feni pun memeriksa tasnya dengan teliti. Tak ada satu pun biji buku yang terlewatkan.

Setelah beberapa saat mencari, Feni tercengang. Ia melihat buku biru materi IPA yang dicarinya ternyata ada di dalam tasnya sejak tadi. Feni terlonjak girang. Membuat ketiga teman di hadapannya menatapnya aneh.
“yeay!!! Bukunya udah ketemu. Ternyata nggak hilang. Yeyeye… Yeay!!” Kata Feni berhasil membuat Ratih, Dian, dan Ocit mengernyitkan dahi, kemudian memasang wajah ditekuk 3 kali lipat.

“fen, lapangan luas loh. Gimana kalau kita adu jotos di sana.” celetuk Ocit memasang wajah ditekuk 10 kali lipat dari biasanya. Perkataannya malah membuat Feni nyengir nggak jelas.
“hehehe… Sory kawan. Jangan marah dong. Hehehe.” celetuk Feni membuat ketiga siswi di hadapannya memutar bola mata mereka.
“jadi nggak hilang fen, oke fix aku mau pulang sekarang.” ujar Dian memasang muka kesal yang dibuat-buat.
“hehehe… Maaf deh Rat, yan, cit, aku nggak tahu ternyata aku udah masukin buku itu ke tas. Hehehe.” pungkas Feni sambil nyengir.
“makanya kalau memeriksa sesuatu itu harus teliti, jadi kita nggak repot kayak gini deh.” ujar Dian masih memasang wajah kesal. Pantas saja, karena kehebohan Feni lah yang membuatnya harus memotong acara ikut nimbrung bareng kelas sebelah.

“hehehe… maaf deh teman-teman. Aku nggak bakal nyusahin deh. Sueer!” ucap Feni menunjukan peace dua jari.
“oke, oke, sekarang pulang yuk. Lagian udah jam segini.” ajak Ratih.
“oke, yuk kemon.” jawab Feni antusias. Begitu juga Dian dan Ocit yang antusias pulang bersama keduanya. Jarang-jarang mereka berempat pulang bersama seperti saat ini. Karena apa? Karena kejadian itulah yang membuat keempat sahabat itu semakin akrab dibuatnya.

Feni dan ketiga kawannya sedang menunggu bus di halte depan sekolah. Keadaan di sana semakin hangat dikala candaan dan tawaan tercipta di antara mereka. Namun tiba-tiba Feni mengatakan sesuatu. Yang membuat ketiga sahabatnya diam.
“loh… Tunggu.. tadi pas aku periksa tas, kok buku LKS nggak ada ya.. Di mana nih?”
Runtuk Feni berhasil membuat ketiga temannya Kembali memutar bola matanya malas.
“emang kita pikirin… ” ucap Ratih, Dian dan Ocit serempak. Membuat Feni menekuk wajahnya 3 kali lipat.
Namun semenit kemudian keempatnya tertawa bersama. Bahkan tertawa sampai berbahak-bahak. Menjadikan keempat sejoli itu makin akrab dibuatnya.

Cerpen Karangan: 

CARA BURNING VIDEO MENGGUNAKAN NERO

  

OK, Kali ini saya akan memberi sedikit ilmu tentang cara burning video menggunakan Nero 7. Nero adalah salah satu software yang digunakan untuk burning video selain untuk burning video nero juga bisa untuk burning data desain label atau cover cd. Dan kali saya akan mengajarkan kepada kalian tentang cara burning video menggunakan nero 7.

Alat dan Bahan :
Ø  Software Nero 7 Full Version
Ø  DVD / CD
Ø  Video yang akan di burning dengan format Mpeg,vob,avi dll.
Ø  Makanan ringan biar gak ngantuk he he.
Menuju ke langkahnya ya
1.      Buka softawere Nero 7 dengan cara double klik icon Nero Starsmart pada desktop

2.      Setelah itu pilih  nero vision

3.      Jika sobat menggunakn cd maka pilih make cd video karena saya menggunakan dvd maka saya akan memilih make dvd lalu pilih dvd video


4.      Setelah itu sobat add /masukan video yang akan di burning dengan cara klik add video files lalu cari video yang akan di burning setelah itu tekan next

5.      Setelah itu akan muncul gambar seperti di bawah ini jika sobat ingin mengedit baground menu nya maka sobat ketik edit menu jika tidak langsung next saja



6.      Jika muncul gambar seperti dibawah ini sobat di suruh mencoba videonya dengan cara jika ada pilihan maka pilih videonya lalu klik tombol tengah jika tidak ingin mencoba langsung next saja

7.      Lalu sobat tekan burn

8.      Jika muncul gambar seperti di bawah ini itu berarti sedang proses burning,  sobat tunggu saja jika sudah selesai maka ada tulisan burn compled. selamat mencoba